Setelah sebelumnya telah menyelesaikan tugas dalam tahap-tahap Bunda Sayang dan Bunda Cekatan, pada tugas kali ini Saya diajarkan untuk menjadi Bunda Produktif. Tiada yang salah bagi seorang single-lillah (hehehehe..) untuk mempelajari peran sebagai Bunda Produktif.

Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR’. Ya! Aktivitas yang disukai, dan dicintai, seperti layaknya seseorang yang sedang jatuh cinta. 

Saya teringat akan sebuah tulisan saya sendiri, seperti ini

Sukses itu tidak melulu dinilai dari kuantitas materi yang dimiliki. Dan kadar sukses orang juga tidaklah sama, belajarlah untuk memahami itu dahulu. Sebab semua ini saling terkait, yaitu Tuhan memiliki misi terhadap diri kita sebagai hambaNya, ada peran yang harus kita jalankan. Dengan kita memahaminya, maka kita menjadi lebih produktif dengan apa yang menjadi kekutan kita bukan pada kelemahan kita. Jika hal itu terus dilakukan dan ditekuni, bukan tidak mungkin kita akan menjadi sukses kan?

Ada banyak cara untuk menuntun kita menemukan apa sebenarnya bakat terpendam yang kita miliki. Walaupun banyak juga orang yang sudah mampu mengenali apa potensi terbesar yang dimilikinya. Toh tidak salah kita menggunakan tools bantuan. Memang tidak 100%, namun paling tidak kita dapat mengkonversikannya kembali dalam hidup kita terhadap apa yang sudah kita jalankan selama ini.

Ada rekomendasi test online dari temubakat.com . Silakan dapat teman-teman gunakan.

Dan ini hasil ST30 milik saya...

Kekuatan saya adalah : Administrator, Creator, Designer, Interpreter, Marketer, Motivator, Synthesizer

Setiap manusia pasti memiliki kelemahan, maka bagi Saya fokus saja pada pengembangan Kekuatan diri, jangan membuang waktu pada kelemahan, namun tetap peduli terhadap kelemahan itu agar jangan sampai merugikan diri sendiri maupun orang lain. Karena saya yakin seiring kita menjadi lebih kuat, kelemahan akan menjadi "kaki tangan" yang mungkin dapat menyokong kekuatan. Ya artinya kadarnya lebih baik. Itu otomatis!

Alhamdulillah, apa yang keluar cukup sesuai dengan apa yang saya sudah pahami.

Administrator, sebenarnya dalam hal dokumen Saya kurang terlalu rapih, namun Saya mampu untuk memilah-milih kategori beberapa file yang saya miliki, menyimpannya agar terlihat menjadi rapi, contohnya lemari buku atau DVD Film yang Saya miliki, saya susun berdasarkan kategorinya. Termasuk juga dalam hal artikel. Saya sangat menyukai itu :)

Creator, ini dikategorikan termasuk dalam kelompok Generating Idea. Dalam beberapa tes psikologi yang pernah saya ikuti ya memang hasilnya Saya ini kaya akan ide, mempunyai solusi jalan keluar terhadap suatu persoalan. Mungkin ini karena Saya selalu berdoa agar selalu diberikan solusi jalan keluar dalam setiap persoalan, hehehe. Biasanya dalam merencanakan sesuatu Saya lebih dominan menggunakan imajinasi, dan seringkali ide-ide itu muncul begitu saja mengalir deras tanpa saya harus berpikir  keras. Maka dari itu Saya suka "memperangkap" nya dalam catatan, kemudian sewaktu-waktu diambil mana yang sesuai untuk dieksekusi. Berdasarkan literaturnya sih ini karena terkait dengan otak kanan atas. Dalam hal organisasi atau pekerjaan seringkali saya menumpahkan ide-ide liar itu untuk diimplementasikan, masalah diterima itu tergantung kesepakatan saja. Seringkali pula saya  optimis terhadap rancangan ide tersebut, kadang dianggap aneh, namun sebenarnya saya hanya ingin menyajikan sesuatu yang berbeda, ataupun yang baru dan pastinya menguntungkan.

Designer, ini juga termasuk dalam Generating Idea. Saya suka merancang pakaian, melihar-lihat referensi kemudian memadu padankan, membuat design-design flyer/brosur. Sering saya diminta untuk mendesign spanduk/e-flyer, namun saya tidak memungut bayaran. Melainkan potensi dalam hal merancang pakaian-lah yang saya kembangkan menjadi bisnis :). Designer adalah salah satu cita-cita Saya dari kecil.

Interpreter, masuk ke dalam kategori Elementary, ini kaitannya dalam bermain kata-kata. Sastra! itu singkatnya, ya saya senang dengan dunia literatur dan sastra, senang membuat puisi, mengungkapkan sesuatu dengan bahasa yang lain. Menggunakan komunikasi yang agak formal dengan menggunakan kata-kata yang tidak biasa. Saya akan terus meningkatkan kekuatan ini sebagai Penulis. Aamiin!

Marketer, ini juga termasuk Generating Idea. Sebenarnya saya membenci dunia Marketing, namun seiring berjalan waktu jusru saya merasa perlu sehingga terus mempelajari. Mungkin ini bakat terpendam Saya. Dalam hal ini Saya lebih berperan dalam Business Development, ya ini saya lakukan dalam hal promotion product usaha Saya yaitu Hijab Aysa dan Sate Maranggi Seeu Haah ke dalam berbagai media marketing.

Motivator, masuk ke dalam Networking. Jangan ditanya, karena Saya sudah menambatkan diri sebagai MOTIVEWRITER, memotivasi orang lain untuk menjadi lebih baik dan meningkat kualitas hidupnya melalui tulisan. hehheh...ini termasuk dalam kelompok rasa. Ya, karena dengan perasaan saya mampu megaktifkan radar dari jarak jauh. :)

Syntesizher, masih termasuk Generating Idea,  senang menggabungkan elemen, ide, dan informasi menjadi suatu formula yang baru. Biasanya saya gunakan dalam menyampaikan tulisan dan bisnis

Berikut Kuadran aktivitas yang bisa menjadikan lebih produktiv

	CAN	CAN'T
LIKE	Menghafal Quran
	Menyusuk file/barang berdasarkan kategori
	Memasak	Belum teridentifikasi
	Housekeeping
	Menjahit
	Mendesign
	Bisnis
DISLIKE	Pasang lampu/angkat barang berat
		Belum teridentifikasi

 
Silakan bagi Sahabat yang membaca ini dapat mencoba mengimplementasikannya. Saya pun berharap lebih istiqomah dalam menjalankannya.

Sampai jumpa pada postingan selanjutnya

With Love,
@aprizahapsari

Menjadi seseorang yang, sebagian orang menyebutnya dengan istilah Single-lillah, pasti memiliki banyak waktu untuk sampai pada tahap kehidupan selanjutnya (baca: Menikah). Bagi Saya pribadi mempersiapkan diri  dengan berbekal ilmu adalah cara yang terbaik untuk menjemput jodoh demi terbentuknya Keluarga Islam Idaman.

Saat ini Saya sedang bekerja di Perusahaan orang lain. Dalam kelas Matrikulasi yang Saya ikuti, sebutan Ibu Bekerja adalah kategori untuk Ibu yang bekerja di ranah public, sedangkan Ibu Rumah Tangga adalah sebutan untuk kategori Ibu yang bekerja di ranah domestik. Apakah ketika Saya nanti berumah tangga akan tetap terus menjadi Ibu Bekerja? Jawabannya TIDAK! Untuk di kantor milik orang lain, tetapi YA untuk di perusahaan yang dibangun sendiri, aamiin. Walaupun seperti itu Saya dan mungkin Anda yang juga memiliki cerita yang sama haruslah tetap PROFESIONAL menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut.

Ada satu pertanyaan yang perlu Saya pahami untuk dijawab.

Apa Motivasi Saya Bekerja?

Untuk saat ini sebagai orang yang bekerja di ranah public adalah tidak lain tidak bukan untuk belajar, itu utamanya, belajar yang bagaimana? Saya akan skip dulu untuk membahas hal ini . Namun yang terpenting adalah selalu bersukur Alhamdulillah Allah selalu menuntun hambaNya sesuai kebutuhannya. Allah mencukupi kebutuhan tersebut untuk membangkitkan perannya di dunia.

Ya, apapun itu kehidupan akan terus berlanjut untuk suatu Agenda Besar kehidupan dari Grand Design milik Allah.

Bagi yang masih single harus terus tingkatkan potensi untuk menghadapi peran sebagai Calon Manajer Keluarga. Maka setiap langkah kehidupan harus tetap terpetakan mengarah ke tujuan.

Saya mencoba untuk membedahnya ke dalam beberapa tahapan untuk menjalani peran tersebut. Mungkin selama ini kita kurang attention terhadap Skala prioritas Aktivitas, maka cobalah membedah aktivitas selama ini ke dalam beberapa kuadran.

Berikut adalah My Quadran Priority

	Urgent	Not Urgent
Important	Ibadah wajib/sunah kpd Allah	Silaturahim keluarga/ketemu teman/kopdar
	Bekerja / Bisnis	Membaca buku
	Mengerjakan tugas NHW	Membuat tulisan blog
	Membuat time table bisnis	Mengerjakan pekerjaan rumah (mencuci/memasak/cleaning)
	Menulis	Diskusi bersama keluarga
	Meningkatkan kapasitas ilmu bisnis dan parenting	Melunasi beberapa pos pembayaran
Not Important	Pergi membeli kebutuhan rumah tangga	Menonton TV/Film/Youtube
	Belanja kebutuhan bisnis	Checking Social Media
		Mengobrol tidak jelas dengan rekan
		Sightseeing online shop
		Chatting

Perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki skala prioritas yang berbeda, maka silakan Anda yang membacanya dapat menyesuaikan.

Untuk mengorganisasikannya ada 2 tipe yang dapat dilakukan

1. Time Based Organization ( Menggunakan waktu jam dan menit dalam menyusuk agenda kegiatan)
2. Result Based Organization (Mengelompokkan ke dalam beberapa kegiatan dan lebih fleksibel namun tetap menuju target)

Berikut Organisasi Waktu

24.00-05.00 Tidur Malam/Tahajud
04.45 -06.00 Mandi Pagi, Shalat & Persiapan berangkat kantor
06.00-08.15 Perjalanan Menuju Kantor
08.15-09.00 Sarapan & Dhuha, Tilawah
09.00-18.00 Kerja di Kantor, To-Do List bisnis, DO Business, komunikasiu dengan rekan/partner bisnis+ Sholat Zuhur& Ashar
18.00 -21.00 Sholat Magrib, perjalanan pulang ke rumah + Tilawah selama perjalanan
21.00-24.00 Bersih2,  shalat Isya, tilawah, baca buku, shalat hajat sebelum tidur


Karena Saat ini masih bekerja di kantor Senin-Jumat, maka ada hal-hal yang saya selingkan selama berada di Kantor untuk urusan masa depan pribadi Saya :)
Dan Jadwal untuk Sabtu/Minggu Saya lebih menerapkan Result Based Organization, karena lebih fleksibel sifatnya.

Silakan bagi sesiapa yang membaca, sesuaikan dengan aktivitas Anda

With Love,
@aprizahapsari