Merancang Tonggak Sejarah Kehidupan Masa Depan
Sabtu, Juni 10, 2017
Assalamu’alaikum wr.wb
Tema yang akan dibahas kali ini adalah Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah.
Saya membutuhkan pencernaan nalar yang lebih dalam dan panjang untuk mampu
memahami maksud dan tujuan dari diperlukannya ilmu ini untuk diterapkan.
Pada dasarnya setiap orang dilahirkan dengan fitrahnya masing-masing. Bukan tanpa tujuan, namun justru dari itulah kita dapat menggali dan menguak lebih dalam apa sebenarnya misi hidup kita yang Allah gariskan. Dan untuk memahaminya butuh kesadaran diri disertai ilmu yang cukup.
Ya, balik lagi dengan kalimat kesadaran ini bahwa akhirnya Saya Menyadari peran
saya dan tugas Saya sebagai apa di muka bumi ini. Saya mencoba untuk menarik
garis kehidupan Saya mundur ke belakang. Saya mendalami, memahami, yang pada
akhirnya menyadari. Bahwa semua yang Allah takdirkan dalam kehidupan Saya
berkesinambungan antara satu peristiwa dengan yang lainnya. Kemampuan sadar ini
sudah saya terapkan jauh beberapa tahun yang lalu sebelum akhirnya postingan
ini Saya tulis. Ya! Semua terangkum dalam satu garis benang merah, bahwa hidup Saya ini adalah sebuah Pendidikan dan
Pembelajaran. Tarbiyah.
Allah telah menetapkan sifat manusia yang pada dasarnya lemah, berkeluh kesah, dan cenderung melakukan salah. Dari situlah kehidupan ini ada proses untuk memperbaiki sesuatu kemudian meluruskannya.
Untuk pada tahap memahami hal tersebut, kemampuan sadar SANGAT diperlukan bukan pada akhirnya, namun membersamai seiring berjalannya kehidupan. Sebab SADAR merupakan cermin bahwa kita sedang terdidik. Sebab pendidikan bukanlah proses menjejalkan ataupun mengintervensi, melainkan sejatinya Pendidikan adalah membangkitkan dan menyadarkan.
Dalam tulisan sebelumnya (Baca Di Sini!), Saya harus menetapkan dan memilih satu disiplin ilmu di Universitas Kehidupan yang mana ilmu tersebut harus mampu membuat Saya dan keluarga lebih berkembang hingga tahap akhir garis finis kehidupan saya. Apakah Saya ingin merubah disiplin ilmu tersebut? Jawaban saya TIDAK. Sebab yang telah menyadari, ia tidak akan goyah pada pilihannya. Mudah-mudahan ini adalah salah satu bentuk konsisten Saya yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Aamiin
Untuk megurai disiplin itu semua, Saya telah membuat ceklist indicator yang Saya rangkum di postingan setelahnya Baca Juga DI Sini, Ya! (mudah2an bisa menjadi bahan materi untuk Anda juga). Dengan kesadaran akan potensi diri melalui kendaraan Kecerdasan Emosional, maka sampailah saya pada tahap untuk mempraktikkannya.
Saat Saya membuat tulisan ini memang statusnya belum menikah. Tetapi dengan begitu bukan berarti tidak mampu memahaminya, kan? :) Sebab ada banyak kisah yang bisa kita pelajari dengan cara memperbaikinya dan meluruskannya untuk kita aplikasikan kelak.
Banyak dari teman-teman mungkin juga Anda, untuk mengenali diri sendiri perlu menggunakan bantuan alat tes psikologi. Bayangkan, jika tools psikologi itu tidak ada di jaman sekarang, bagaimana cara Anda memahami diri Anda dan menemukan bakat Anda sendiri? Kalau bukan Kemampuan Sadar Anda sendiri, siapa dan apa yang akan membantu?
Sebelum akhirnya saya mencoba mengenali diri Saya sendiri melalui satu tes sidik jari yang diklaim dari dominasi tipologi otak, Saya sudah lebih dahulu mengenali diri Saya. Semoga Anda juga begitu, ya!
Dan inilah hal terbesar yang Saya rasa sesuai dengan diri Saya sendiri yang sudah dan sedang Saya jalani sejak dahulu.
Allah telah menetapkan sifat manusia yang pada dasarnya lemah, berkeluh kesah, dan cenderung melakukan salah. Dari situlah kehidupan ini ada proses untuk memperbaiki sesuatu kemudian meluruskannya.
Untuk pada tahap memahami hal tersebut, kemampuan sadar SANGAT diperlukan bukan pada akhirnya, namun membersamai seiring berjalannya kehidupan. Sebab SADAR merupakan cermin bahwa kita sedang terdidik. Sebab pendidikan bukanlah proses menjejalkan ataupun mengintervensi, melainkan sejatinya Pendidikan adalah membangkitkan dan menyadarkan.
Dalam tulisan sebelumnya (Baca Di Sini!), Saya harus menetapkan dan memilih satu disiplin ilmu di Universitas Kehidupan yang mana ilmu tersebut harus mampu membuat Saya dan keluarga lebih berkembang hingga tahap akhir garis finis kehidupan saya. Apakah Saya ingin merubah disiplin ilmu tersebut? Jawaban saya TIDAK. Sebab yang telah menyadari, ia tidak akan goyah pada pilihannya. Mudah-mudahan ini adalah salah satu bentuk konsisten Saya yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Aamiin
Untuk megurai disiplin itu semua, Saya telah membuat ceklist indicator yang Saya rangkum di postingan setelahnya Baca Juga DI Sini, Ya! (mudah2an bisa menjadi bahan materi untuk Anda juga). Dengan kesadaran akan potensi diri melalui kendaraan Kecerdasan Emosional, maka sampailah saya pada tahap untuk mempraktikkannya.
Saat Saya membuat tulisan ini memang statusnya belum menikah. Tetapi dengan begitu bukan berarti tidak mampu memahaminya, kan? :) Sebab ada banyak kisah yang bisa kita pelajari dengan cara memperbaikinya dan meluruskannya untuk kita aplikasikan kelak.
Banyak dari teman-teman mungkin juga Anda, untuk mengenali diri sendiri perlu menggunakan bantuan alat tes psikologi. Bayangkan, jika tools psikologi itu tidak ada di jaman sekarang, bagaimana cara Anda memahami diri Anda dan menemukan bakat Anda sendiri? Kalau bukan Kemampuan Sadar Anda sendiri, siapa dan apa yang akan membantu?
Sebelum akhirnya saya mencoba mengenali diri Saya sendiri melalui satu tes sidik jari yang diklaim dari dominasi tipologi otak, Saya sudah lebih dahulu mengenali diri Saya. Semoga Anda juga begitu, ya!
Dan inilah hal terbesar yang Saya rasa sesuai dengan diri Saya sendiri yang sudah dan sedang Saya jalani sejak dahulu.
Peran : Motivewriter
Jika Ada orang dengan profesi motivator dan writer, maka Saya adalah gabungan
keduanya. Ini karena Saya merasa Kemampuan Saya dalam literasi cukup baik dan
mampu untuk dapat menginspirasi orang lain melalui tulisan.
Misi Hidup :
Memberikan pelajaran berharga kepada orang lain dari pengalaman yang
berharga dalam hidup.
Bidang :
Kisah hijrah kehidupan
Milestone
KM 0 : Menguasai Ilmu Makna Kehidupan
Saya menetapkan memulai KM 0 perjalanan saya di usia saat menulis tulisan ini, yaitu pada usia 25 tahun. Dalam langkah ini Saya harus sudah mampu memahami hidup, membaca hikmah yang Allah tunjukan melalui kehidupan , dan menghargai kehidupan.
KM 1 : Menguasai Ilmu Pengembangan Keluarga
KM 0 : Menguasai Ilmu Makna Kehidupan
Saya menetapkan memulai KM 0 perjalanan saya di usia saat menulis tulisan ini, yaitu pada usia 25 tahun. Dalam langkah ini Saya harus sudah mampu memahami hidup, membaca hikmah yang Allah tunjukan melalui kehidupan , dan menghargai kehidupan.
KM 1 : Menguasai Ilmu Pengembangan Keluarga
Memahami peran istri dan peran suami. Komunikasi produktif dengan
pasangan, membuat langkah tujuan Bersama, manajemen pengelolaan diri dan
keluarga.
KM 3 : Menguasai Ilmu Keluarga Produktif
KM 3 : Menguasai Ilmu Keluarga Produktif
Ilmu produktivitas keluarga. Pengembangan
Karakter anak, minat dan bakat. Menghasilkan karya, peluang usaha bersama
KM 4 : Menguasai Ilmu Keluarga Islam Idaman
KM 4 : Menguasai Ilmu Keluarga Islam Idaman
Menjadi protoype keluarga Islam Idaman dan menebarkan manfaat serta dapat
menginspirasi banyak orang.
Manajemen perjalanan panjang ini harus diiringi dengan proses
Semua ini akan Saya terapkan Bersama keluarga kecil Saya kelak. Bersama suami dan anak keturunan, insyaAllah.
Berhubung ini adalah rencana yang Saya buat sendiri, maka nanti perlu disatukan visi misi ini bersama pasangan kelak, insyaAllah. Semoga kamu yang membaca bisa menyesuaikan dengan tujuan ini.
Manajemen perjalanan panjang ini harus diiringi dengan proses
Plan - Do - Check - Double Action.
Semua ini akan Saya terapkan Bersama keluarga kecil Saya kelak. Bersama suami dan anak keturunan, insyaAllah.
Berhubung ini adalah rencana yang Saya buat sendiri, maka nanti perlu disatukan visi misi ini bersama pasangan kelak, insyaAllah. Semoga kamu yang membaca bisa menyesuaikan dengan tujuan ini.
Semoga tulisan Saya ini tetap bermanfaat dan menginspirasi Anda yang
membacanya 😊
With Love,
@aprizahapsari
Disclaimer : Tulisan ini ditujukan juga sebagai salah satu Tugas Nice Home
Work Program Matrikulasi Institute Ibu Profesional.
1 comments
:) :) :) :)
BalasHapusPengaturan komentar ini menggunakan moderasi. Harap bersabar ya. Terima kasih atas komentar yang dikirimkan.