Berada di lingkungan baru itu membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Setiap orang memiliki rentan waktu beradabtasi yang berbeda-beda, ada yang dengan mudah langsung menyesuaikan, lama, atau bahkan sama sekali tidak bisa beradabtasi.


Mempunyai teman banyak memang menyenangkan, tapi bagaimana jika teman baru itu membuat kita tidak nyaman??sebenarnya siapa yang harus introspeksi diri??kitakah yang salah di mata mereka??atau dia yang tidak bisa memahami lingkungan barunya??semua seperti saling menyalahkan. Tuding menuding, pandangan mata yang berbeda-beda, opini yang beragam, negatif, positif, pasti akan kau temui disekitarmu.

Ketika berada dalam masalah seperti itu aku lebih memilih diam sejenak, dan melakukan studi kasus untuk menganalisa sebenarnya apa dan mengapa itu terjadi. Bukan berarti diri ini menjauh, tetapi lebih memilih alternatif  "diam sejenak" untuk mencairkan suasana, toh aku meyakini pada akhirnya satu diantara yang lain dan secara bergiliran akan mengetahui kebenaran yang sesungguhnya dan menemukan titik terang dari komunikasi yang tidak lacar tersebut.

Memahami situasi sekitar di lingkungan baru memang tidak banyak orang yang mudah mencapai keadaan tersebut. Pemahaman akan berinteraksi sangat dibutuhkan disini. Jika seseorang berada di lingkungan yang baru otomatis kebiasaan buruk di lingkungan yang lama masih sedikit terbawa YANG MUNGKIN membuat orang-orang baru kurang menyukainya. Namun, bila setiap individu itu memberikan kenyamanan kepada orang lain  dan tidak mudah mengambil keputusan sepihak hanya dipandang sebelah mata, aku yakin, hidup di lingkungan yang baru itu menyenangkan. Dan juga, kontrol diri yang tinggidengan tidak memaksakan kehendaknya yang dianggap berlebihan  diharapkan tetap diterapkan di manapun kita berada karena resiko hidup di lingkungan baru yaitu bagaimana kita mampu untuk memahami keadaan sekitar untuk saling memberikan pengertian satu sama lain serta kenyamanan yang pada akhirnya tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Telaah lebih jauh ketika ada orang yang selalu menceritakan ketidaksukaannya kepada orang baru 


Ketika kita merasakan sedikit sifat dari orang baru dalam hidup kita yang tidak kita sukai, mungkin ada perasaan jengkel, kesal, benci lalu dampaknya, kita yang sama-sama bertemu dalam lingkungan baru, mencoba share ke salah satu orang,dalam lingkungan yang baru itu, yang kita anggap dapat menjadi tambeng bagi kita. Di satu sisi ini mungkin dinamakan curhat, di sisi lain ini dinamakan pembunuhan karakter. MENGAPA??

1. Orang yang kita pilih untuk mendengarkan curahan hati, akan menilai orang yang tidak kita sukai hanya dari sudut pandang kita saja. Yang secara tidak langsung, kita menghasut orang lain untuk mengikuti opini  pribadi.
2. Orang yang dalam pandangan kita itu buruk, mungkin saja sebenarnya itu hanya kekhilafan dia saja. Atau memang kitanya yang terlalu bermain perasaan sehingga mudah menilai orang lain itu buruk
3. Saat banyak hal yang telah kita share ke tambeng kita itu hanya kesalahpahaman, dan si tambeng menyadarinya, ia akan menganggap buruk kita dipandangannya. Ini yang lebih parah karena pada akhirnya secara tidak langung dan kasat mata, senjata telah memakan tuannya.
4. dan masih banyak lagi impact negatif lainnya.

kita harus berhati-hati dalam menjaga sikap kita, karena nila setitik rusak susu sebelangga masih sangat memungkinkan terjadi di lingkungan kita baik yang lama maupun yang baru.  Untuk itu, mulailah introspeksi diri sendiri apakah sudah cukup sempurna di mata orang lain atau merasa sangat sempurna di mata sendiri. berhati-hati dalam membawa sikap diri dan memahami kondisi psikis kita masing-masing untuk menghindari hal-hal buruk yang bisa saja terjadi karena suatu penyakit, selain berpangkal pada kondisi fisik, juga pada psikis kita.
Biar waktu yang menjawab itu semua.......


Salam cinta damai...